Akuntansi Internasional (Tugas 7)
VII. Harmonisasi Akuntansi Internasional
7.1 Memahami perbedaan
harmonisasi dan standarisasi yang berlaku dalam standar akuntansi
1. Harmonisasi
Standar akuntansi Internasional
Sejak tahun 1982, tujuan IASC telah
berubah dari tujuannya semula untuk menyusun satu standar akuntansi yang
seragam untuk semua negara menjadi suatu proses harmonisasi SAI. IASC mulai
menyadari bahwa standardisasi merupakan usaha yang sulit. Oleh karena itu
alternatif lain adalah melakukan harmonisasi standar akuntansi internasional.
Harmonisasi adalah suatu usaha atau proses untuk meningkatkan keserupaan atau
kecocokan antara praktik akuntansi antarnegara dengan batasan-batasan tertentu,
selama perbedaan tersebut tidak berkaitan dengan konflik logis (Meek dan
Saudagaran, 1990). Ada beberapa alas an diperlukannya untuk melaksanakan
harmonisasi, yaitu:
a. Fakta
bahwa beberapa negara telah memberikan kontribusinya bagi pengembangan
akuntansi, seperti USA;
b. Pesatnya
pertumbuhan dan perdagangan ekonomi dunia dan banyaknya perusahaan
multinasional yang beroperasi di suatu negara;
c. Beberapa
negara sudah mengadopsi SAI untuk memecahkan masalah akuntansi yang relevan
bagi negaranya;
d. Harmonisasi
sangat bermanfaat bagi suatu negara.
Ada 3 model pendekatan harmonisasi,
yaitu: a) absolut uniformity, b) circumstantial uniformity, dan
c) purposive uniformity (Alhashim, 1982). Model pertama sama dengan standardisasi
yaitu mensyaratkan satu standar internasional untuk semua negara. Pendekatan
kedua membolehkan adanya perbedaan sebatas perbedaan tersebut tidak signifikan.
Model ketiga diterapkan dengan mempertimbangkan kegunaan dan kebutuhan pemakai.
Harmonisasi merupakan usaha meningkatkan komparabilitas praktik akuntansi.
2. Standardisasi
Standar Akuntansi
Standardisasi akuntansi
internasional adalah proses membuat satu standar yang umum untuk semua negara.
Hal ini berarti setiap negara wajib menerapkan satu standar akuntansi
internasional tanpa mempertimbangkan faktor-faktor beda yang ada pada setiap
negara. Pelaporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan. Akan tetapi
penerapan satu standar ini menyebabkan standar akuntansi menjadi sangat kaku
dan tidak dapat mengakomodasi perbedaan yang ada di antara negara yang satu dengan
negara yang lain. Perusahaan-perusahaan di suatu negara harus menghadapi dan
mengantisipasi tekanan sosial, politik, dan ekonomi dalam negeri, sementara
harus menyesuaikan diri dengan standar internasional yang sangat kompleks.
Standardisasi beranggapan bahwa tidak ada perbedaan antar negara yang satu
dengan negara yang lain. Anggapan ini sama sekali tidak benar sebab setiap
negara memiliki karakteristiknya masing-masing yang nyata berbeda.
Standardisasi akuntansi internasional dapat dicapai dengan tiga model
pendekatan, yaitu
a.
international
and political agreement,
b.
profesional
agreement,
dan
c. voluntary.
Model
pertama adalah model penerapan standar karena ada perjanjian internasional atau
perjanjian politik yang bisa menyangkut wilayah regional tertentu atau lebih
dari wilayah regional. Model kedua standar akuntansi internasional diterapkan
karena adanya perjanjian profesional antara organisasi profesi akuntansi yang
tergabung dalam sutau organisasi
akuntansi internasional seperti
IASC/IASB. Dengan demikian IASC/IASB dapat meminta anggotanya untuk mengadopsi
dan menerapkan Standar Akuntansi Internasional (SAI/IFRS). Model ketiga adalah
pendekatan penerapan SAI secara sukarela karena ada kepentingan atau motivasi
tertentu dari suatu negara untuk mengadopsi SAI.
7.2 Menjelaskan pro dan kontra
harmonisasi standar akuntansi internasional
Internasionalisasi
standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum
pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan
pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting
yang dimilikinya.
Lebih
jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan
nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin
dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya
besar. Argumen terkait adalah perhatian politik nasional sering kali
berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional
tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.
7.3 Memahami arti rekonsiliasi dan pengakuan bersama/timbal
balik terhadap perbedaan standar akuntansi
Dua
pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mingkin digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
(1) rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama.
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
7.4 Mengidentifikasikan organisasi
yang mempromosikan harmonisasi dan memiliki peran penting dalam penetapan
standar akuntansi internasional
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
a. Badan Standar Akuntasi Internatonal (IASB)
Merupakan
badan pembuat standar sector swasata yang independen yang didirikan pada tahun
1973 oleh oganisasi akuntansi professional di sembilan negara dan
direstrukturisasi pada tahun 2001.
b. Komisi Uni Eropa (EU)
Tujuan
EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai tujuan
ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang
sangat besar untuk mencapai pasar tunggal.
c. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi
ini beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari
100 negara.
d. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
Merupakan
organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan.
e. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (ISAR)
Merupakan
satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit
pada tingkat perusahaan.
f. Kelompok Kerja dalam Stnadar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (EOCD)
Merupakan
organisasi internasional negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi
pasar.
7.5 Mendeskripsikan pendekatan baru Uni
Eropa dan mengkaitkannya dengan integrasi pasar kalangan Eropa
Komisi
mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk
memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk
melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan
tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar
EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada
tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang
menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang
tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME
(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais
sesuai dengan IFRS.
Akuntansi Internasional (Tugas 8)
VIII. Analisis Laporan Keuangan Internasional
8.1 Memahami
kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar
untuk pengumpulan informasi
Analisis
strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional:
a. Ketersediaan informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi
mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih
ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan
keuangan internasional.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar
berkembang.
8.2 Menjelaskan
langkah-langkah analisis akuntansi
Langkah-langah
dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1. Identifikasikan kebijakan akuntansi utama
2. Analisis fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi strategi akuntansi
4. Evaluasi kualitas pengungkapan
5. Indentifikasikan potensi terjadinya masalah
6. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi.
8.3 Memahami
pengaruh analisis akuntansi terhadap akuntansi antar negara dan kesulitannya
dalam memperoleh informasi yang diperlukan
Investor,
analis riset ekuitas, manajer keuangan, bankir, dan para pengguna laporan
keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan
menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas
menjadi penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan
investasi asing langsung atau investasi portofolio asing.
Kebutuhan untuk menggunakan, dan dengan
demikian memahami, laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger
dan akuisisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Nilai merger
lintas batas tumbuh secara terus-menerus selama tahun 1990-an, dan pertumbuhan
ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan.
Akhirnya, karena bisnis menjadi semakin
global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting daripada masa sebelumnya
karena menjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi
usaha, dan kontrol perusahaan. Pengurangan hambatan perdagangan secara
terus-menerus, munculnya Eropa sebagai pasar tunggal, konvergensi selera dan
preferensi konsumen, dan semakin rumitnya penetrasi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan terhadap pasar luar negeri telah meningkatkan kompetisi bisnis
multinasional secara signifikan. Semua ini menimbulkan kebutuhan lebih lanjut
untuk analisis dan penilaian laporan keuangan internasional.
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara lugs dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlall yang
tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh
dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara
cuma-cuma dari berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga
berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3)
organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi
akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
8.4 Mengenali
mekanisme untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar negara
Bagaimana para pengguna laporan
keuangan dapat mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas negara? Beberapa
pendekatan yg dapat digunakan yaitu :
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran
akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional,
atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
Beberapa yang lain mengembangkan
pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
negara-negara tersebut.
8.5 Memahami
kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan keuangan internasional
Dua isu utama menjadi tantangan bagi
mereka yang melakukan analisis akuntansi dalam lingkungan internasional. Yang
pertama adalah perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas
pengungkapan, dan kualitas audit; sedangkan yang kedua menyangkut kesulitan
dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk melakukan analisis akuntansi.
Perbedaan antarnegara dalam kualitas
pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik
nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan
diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup
diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
Auditor
eksternal memainkan peranan yang penting dalam memastikan apakah standar
akuntansi dipatuhi. Sistem hukum memberikan mekanisme penegakan aturan yang
memastikan para auditor untuk tetap independen dalam praktiknya. Namun
demikian, lingkungan audit tidak seragam di seluruh dunia.
Referensi :
Meifida Ilyas, SE, MSi, Akuntansi Internasional, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
R.Luki karunia SE. AK. MK., Akuntansi Internasional, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar – UMB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar